SMK N 1 Bulakamba Laksanakan Tes Bakat Skolastik Tahun 2019

Dalam rangka pelaksanaan pelayanan bidang Inovasi Sistem Penilaian, Pusat Penilaian Pendidikan, Balitbang, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan bermaksud mengadakan kegiatan Tes Bakat Skolastik berbasis komputer untuk siswa kelas XII SMA/SMK di beberapa provinsi. Tes Bakat Skolastik (TBS) merupakan tes yang mengukur kemampuan potensial umum yang dirancang untuk memprediksi kemampuan
seseorang jika diberikan kesempatan untuk melanjutkan belajar ke jenjang yang lebih tinggi atau pada situasi yang baru.

Pelayanan TBS di sekolah bertujuan untuk memberikan informasi mengenai potensi belajar siswa didiknya. Sekolah akan memperoleh gambaran potensi siswa dalam menggunakan logika verbal, logika numerik, dan kemampuan siswa dalam mengorganisasi informasi untuk menyelesaikan masalah secara sistematis.

Untuk Tahun Pelajaran 2019 – 2020 ini SMK Negeri 1 Bulakamba seperti tahun pelajaran yang lalu mengikuti Tes Bakat Skolastik yang diadakan oleh Pusat Penerangan Pendidikan atau yang lebih dikenal dengan Puspendik Kemendikbud. Pelaksanaan Tes Bakat Skolastik itu berlangsung pada tanggal dari tanggal 1 sampai dengan 3 Oktober 2019 yang diadakan di Laboratorium Komputer SMK Negeri 1 Bulakamba sebanyak 5 Lab digunakan untuk mengikuti Tes Bakat Skolastik dengan pembagian 3 sesi  dimana dalam satu sesi sebanyak 150 siswa/siswi mengikuti tes. Dalam pelaksanaan ini ternyata SMKN 1 Bulakamba mendapat jadwal pada tanggal 3 Oktober 2019 . Tes Bakat Skolastik itu sendiri menggunakan basis komputer.

Pada Pelaksanaan Tes Bakat Skolastik materi yang diujikan adalah Kemampuan Verbal, Kemampuan Kuantitatif dan Kemampuan Logika yang dalam hal ini jumlah soal seluruhnya adalah 71 soal pilihan ganda. Kemudian pada akhir sesi para peserta didik diminta untuk mengisi kuesioner yang telah disediakan berkaitan dengan pelaksanaan dan materi soal Tes Bakat Skolastik serta berkaitan dengan cita – cita peserta didik. Berbeda dari tes prestasi, TBS disusun tidak berdasarkan silabus mata pelajaran tertentu sehingga dalam menjawab soal lebih tergantung pada daya nalar siswa baik logis maupun analitis.

Salah satu langkah dilakukan Pusat Penilaian Pendidikan dalam membantu
sekolah untuk mengetahui gambaran potensi siswa adalah melalui layanan Tes Bakat Skolastik. Layanan TBS diselenggarakan untuk sekolah-sekolah jenjang SMA/SMK di seluruh provinsi melalui tes berbasis komputer (Computerized Based Test – CBT). Penyajian dan pemilihan soal pada CBT dilakukan secara terkomputerisasi sehingga setiap peserta tes mendapatkan paket soal yang berbeda-beda.

Puspendik mengembangkan TBS dalam Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris yang terdiri dari 3 subtes. Berikut ini rincian masing-masing subtes TBS:

  1. Subtes Verbal : mengukur kemampuan seseorang dalam menggunakan logika verbal untuk menyelesaikan masalah yang berhubungan dengan masalah kata/bahasa
  2. Subtes verbal terdiri dari: Sinonim, Antonim, Analogi dan Wacana
  3. Subtes Kuantitatif: mengukur kemampuan matematis sederhana, memahami konsep matematika dan menggunakan logika angka untuk menyelesaikan masalah yang berhubungan dengan angka.
  4. Subtes Kuantitatif terdiri dari: Deretan Angka, Aritmatika dan Aljabar, dan Geometri.
  5. Subtes Penalaran: Mengukur kemampuan untuk memilih dan mengorganisasi informasi yang relevan untuk menyelesaikan masalah.
  6. Subtes Penalaran terdiri dari: Logis, diagram dan Analitis.

Pelayanan Tes Bakat Skolastik di sekolah bertujuan untuk memberikan
informasi ke sekolah mengenai potensi belajar siswanya. Sekolah akan memperoleh gambaran potensi siswa dalam menggunakan logika verbal, logika numerik, dan kemampuan siswa dalam mengorganisasi informasi untuk menyelesaikan masalah secara sistematis. TBS juga bermanfaat untuk memprediksi kemampuan seseorang jika diberikan kesempatan untuk melanjutkan belajar ke jenjang yang lebih tinggi atau pada situasi yang baru.

TBS diharapkan dapat digunakan di sekolah-sekolah sehingga sekolah akan memperoleh informasi mengenai potensi belajar siswa didiknya. Akurasi prediksi prestasi siswa pada jenjang/kelas yang lebih tinggi dapat terlihat berdasarkan hasil TBS, yang berarti bahwa TBS mempunyai korelasi yang signifikan dengan prestasi belajar siswa. Siswa dengan nilai TBS yang tinggi, maka siswa tersebut tentunya akan mempunyai prestasi belajar yang bagus.

TBS mempunyai korelasi yang tinggi dengan prestasi belajar seseorang, Siswa dengan nilai TBS tinggi mempunyai prestasi belajar yang baik. Penggunaan tes prestasi dan TBS secara bersamaan akan memberikan gambaran kemampuan siswa yang lebih lengkap. Pada bulan Oktober 2018 ini, Puspendik akan melaksanakan simulasi TBS di seluruh Indonesia melalui ujian berbasis komputer (UBK). Aplikasi UBK yang digunakan pada TBS sama dengan aplikasi UNBK, namun memiliki dua perbedaan utama dengan UNBK yaitu siswa dapat langsung melihat skor jumlah jawaban benar setelah menyelesaikan tes dan siswa memperoleh laporan hasil TBS tiga minggu setelah pelaksanaan. UBK TBS bertujuan membantu sekolah memberikan informasi mengenai potensi belajar siswa. Sekolah akan memperoleh gambaran potensi siswa dalam kemampuan verbal, kuantitatif, dan penalaran.

Waktu Pelaksanaan

Layanan TBS akan dilaksanakan pada tanggal 1 Oktober – 3 Oktober 2019. Tes Bakat Skolastik dilaksanakan dalam tiga sesi. Setiap sekolah dapat memilih hari pelaksanaan dan jumlah sesi. Pelaksanaan tes di setiap sekolah maksimal dilakukan dalam dua hari. Jadwal sesi dapat dilihat pada tabel berikut:

SESI JAM*
I 08.00-09.30
II 10.30-12.00
III 13.00-14.30

*waktu setempat

Peserta Tes Sekolah peserta TBS adalah SMA/MA, dan SMK dengan ketentuan:
Metode Pelaksanaan Tes

TBS menggunakan model UBK (Ujian Berbasis Komputer) dengan metode
semi-online, dimana koneksi internet dibutuhkan hanya ketika sinkronisasi, rilis token,
dan unggah data jawaban. Koneksi internet tidak diperlukan saat peserta mengerjakan soal. Pelaksanaan tes dilaksanakan di ruang UBK di sekolah. Dalam satu sesi, jumlah peserta harus sesuai dengan kapasitas komputer klien yang tersedia. Soal sudah tersedia di dalam aplikasi UBK dan setiap peserta mendapatkan paket tes berbeda yang diatur melalui aplikasi.
Mekanisme pelaksanaan UBK semi-online adalah sebagai berikut:

1. Sekolah menyediakan server beberapa hari sebelum hari ujian;
2. Server sekolah melakukan sinkronisasi satu hari sebelum hari ujian;
3. Server sekolah merilis token ujian saat hari ujian;
4. Server sekolah menggunggah data jawaban maksimal setelah sesi terakhir;

Sekolah yang memenuhi kriteria pada butir D dapat mendaftar di laman UBK TBS: https://puspendik.kemdikbud.go.id/tbs2019.  Sekolah dianggap telah mendaftar UBK TBS jika berhasil melakukan hal-hal
berikut ini:

Prosedur Pendaftaran
1. Mengunggah form kesediaan yang telah terisi dan tertandatangani di web UBK TBS;
2. Melengkapi data sekolah, proktor, teknisi, jumlah server dan klien;
3. Menentukan hari ujian dan jumlah sesi;
4. Mengunggah data peserta (poin G);
5. Mengatur server dan klien yang akan digunakan;
6. Menempatkan siswa di server dan sesi; Siswa dapat melihat skor menjawab benar pada setiap subtes di komputer klien begitu
menyelesaikan tes.

Be the first to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.


*