
Kabupaten Brebes kembali menunjukkan taringnya dalam dunia inovasi teknologi tepat guna. Dalam ajang tahunan Kreativitas dan Inovasi Masyarakat (Krenova) 2025 yang diselenggarakan oleh BAPPEDA Brebes, sederet karya dari masyarakat mendapatkan apresiasi tinggi, termasuk karya inovatif dari guru Projek IPAS SMK Negeri 1 Bulakamba: Akhmad Nurul Mu’min dan Amir Maksum.
Keduanya menciptakan sebuah alat sederhana namun revolusioner: “Penetas Telur Berbasis IoT dengan Aplikasi Blynk”. Inovasi ini sukses masuk dalam daftar pemenang Krenova 2025 kategori “Energi dan Rekayasa Teknologi dan Manufaktur” karena mampu menjawab persoalan riil peternak unggas lokal di Brebes.
Teknologi IoT untuk Peternakan Desa
Sebagai daerah sentra produksi telur ayam dan bebek, Brebes masih didominasi metode penetasan tradisional yang kurang efisien. Melihat kondisi ini, kedua guru SMK Negeri 1 Bulakamba tersebut merancang sebuah alat inkubator otomatis yang memanfaatkan Internet of Things (IoT), sehingga suhu dan kelembaban bisa dikontrol dari jarak jauh melalui smartphone menggunakan aplikasi Blynk.
Sistem ini dilengkapi sensor suhu dan kelembaban (DHT22), motor pemutar telur, kipas, serta lampu pemanas yang dikendalikan melalui mikrokontroler ESP8266. Seluruh proses otomatis ini dirancang agar mudah diterapkan oleh peternak rumahan, dengan biaya produksi hanya Rp405.000.
Menurut Akhmad Nurul Mu’min, “Kami ingin menunjukkan bahwa inovasi bisa dimulai dari sekolah, dari ruang guru, dan langsung menjawab kebutuhan masyarakat sekitar. Kami berharap ini bisa menjadi inspirasi bagi siswa kami di SMK Negeri 1 Bulakamba.”
Sudah Diuji Coba di Masyarakat
Prototipe alat ini sudah diterapkan pada salah satu peternak di Desa Kluwut, Kecamatan Bulakamba, dan menunjukkan hasil yang memuaskan. Tingkat keberhasilan penetasan meningkat karena kondisi inkubasi dapat dipantau secara real-time dan dijaga agar selalu ideal.
Sebagai guru IPAS, keduanya juga memanfaatkan momen ini sebagai projek berbasis solusi nyata, memperkenalkan konsep teknologi terapan dan kewirausahaan kepada peserta didik di SMK Negeri 1 Bulakamba.
Arah Inovasi Lokal yang Berdaya Guna
Keunggulan alat ini terletak pada kombinasi antara teknologi mutakhir dan kemudahan implementasi, menjadikannya sangat cocok untuk peternak kecil di desa. Peternak tidak perlu lagi memantau suhu dan kelembaban secara manual, karena semuanya sudah diatur otomatis.
Inovasi ini juga membuka peluang pengembangan usaha peternakan modern berbasis teknologi di Brebes, sekaligus menjadi inspirasi bagi sekolah-sekolah kejuruan lain untuk menghasilkan karya nyata dari pembelajaran Projek IPAS.
Apresiasi dari Pemerintah Daerah
Kepala BAPPEDA Brebes menyampaikan apresiasi tinggi kepada para pemenang Krenova 2025. “Kami bangga karena karya dari guru SMK Negeri 1 Bulakamba ini bukan hanya inovatif, tetapi juga aplikatif dan relevan untuk kebutuhan masyarakat,” ucapnya.
Karya “Penetas Telur Berbasis IoT” ini membuktikan bahwa inovasi tidak harus mahal, dan dapat lahir dari lingkungan pendidikan yang membumi. Ke depan, SMK Negeri 1 Bulakamba diharapkan terus melahirkan inovasi serupa yang memberdayakan masyarakat melalui teknologi tepat guna.